1.
Makna
Pandangan Hidup dan Ideologi
Pandangan hidup ialah pendapat atau pertimbangan
yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan,, petunjuk hidup di dunia. Pendapat
atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup banyak sekali
macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan
berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan
yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan
dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup
yang relatif kebenarannya
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu ;
a. Cita-cita
b. Kebajikan
c. Usaha
d. Keyakinan / kepercayaan
Cara manusia memandang dan menyikapi apa yang terdapat dalam alam semesta
bersumber dari beberapa faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu
boleh jadi berasal dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tata nilai
masyarakat atau lainnya. Luasnya spektrum pandangan manusia tergantung kepada
faktor dominan yang mempengaruhinya. Cara pandang yang bersumber pada
kebudayaan memiliki spektrum yang terbatas pada bidang-bidang tertentu dalam
kebudayaan itu.
Dalam tradisi Islam klasik terma khusus untuk pengertian worldview belum
diketahui, meski tidak berarti Islam tidak memiliki worldview. Para ulama abad
20 menggunakan terma khusus untuk pengertian worldview ini, meskipun berbeda
antara satu dengan yang lain. Maulana al-Mawdudi mengistilahkannya dengan
Islami nazariat (Islamic Vision), Sayyid Qutb menggunakan istilah al-TaÎawwur
al-IslamÊ (Islamic Vision), Mohammad AÏif al-Zayn menyebutnya al-Mabda’
al-IslÉmÊ (Islamic Principle), Prof. Syed Naquib al-Attas menamakannya Ru’yatul
Islam lil wujud (Islamic Worldview).
Meskipun istilah yang dipakai berbeda-beda pada umumnya para ulama tersebut
sepakat bahwa Islam mempunyai cara pandangnya sendiri terhadap segala sesuatu.
Penggunaan kata sifat Islam menunjukkan bahwa istilah ini sejatinya adalah
netral. Artinya agama dan peradaban lain juga mempunyai Worldview, Vision atau
Mabda’, sehingga al-Mabda’ juga dapat dipakai untuk cara pandang komunis
al-Mabda’ al-Shuyu’i, Western worldview, Christian worldview, Hindu worldview
dll. Maka dari itu ketika kata sifat Islam diletakkan didepan kata worldview,
Vision atau Mabda’ maka makna etimologis dan terminologis menjadi berubah.
Penjelasan dari istilah menunjukkan akan hal itu:
Menurut al-Mauwdudi, yang dimaksud Islami Nazariyat (worldview) pandangan hidup
yang dimulai dari konsep keesaan Tuhan (shahadah) yang berimplikasi pada
keseluruhan kegiatan kehidupan manusia di dunia. Sebab shahadah adalah
pernyataan moral yang mendorong manusia untuk melaksanakannya dalam
kehidupannya secara menyeluruh.[4]
Shaykh Atif al-Zayn mengartikan mabda’ sebagai aqidah fikriyyah (kepercayaan
yang rasional) yang berdasarkan pada akal. Sebab setiap Muslim wajib beriman
kepada hakekat wujud Allah, kenabian Muhammad saw, dan kepada al-Qur’an dengan
akal. Iman kepada hal-hal yang ghaib……..itu berdasarkan cara penginderaan yang
diteguhkan oleh akal sehingga tidak dapat dipungkiri lagi. Iman kepada Islam
sebagai Din yang diturunkan melalu Nabi Muhammad saw untuk mengatur hubungan
manusia dengan Tuhan, dengan dirinya dan lainnya.[5]
Pandangan-pandangan diatas telah cukup baik menggambarkan karakter Islam
sebagai suatu pandangan hidup yang membedakannya dengan pandangan hidup lain.
Namun, jika kita kaji keseluruhan pemikiran dibalik definisi para ulama
tersebut kita dapat beberapa orientasi yang berbeda. Al-Maududi lebih
mengarahkan kepada kekuasaan Tuhan yang mewarnai segala aktifitas kehidupan manusia,
yang berimplikasi politik. Shaykh Atif al-Zayn dan Sayyid Qutb lebih cenderung
mamahaminya sebagai seperangkat doktrin kepercayaan yang rasional yang
implikasnya adalah ideologi. Naquib al-Attas lebih cenderung kepada makna
metafisis dan epistemologis.
Ideologi adalah gabungan antara pandangan hidup yang meruupakan yang
merupakan nilai –nilai yang telah mengkristal dari suatu bangsa serta Dasar
Negara yang memiliki nilai-nilai falsafah yang menjadi pedoman hidup suatu
bangsa, selain itu, Idiologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat
kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat
suatu yang bersifat dialektis antara idiologi dengan masyarat negara. Di suatu
pihak membuat idiologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong
masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berfikir
masyarakat,bangsa maupun negara,namun juga membentuk masyarakat menuju
cita-citanya.
2 hak ideologi ideologi ada 2, yaitu
- ideologi hukum
- ideologi politik
Sumber :
http://puspitakartikasari.blogspot.com/2010/11/manusia-dan-pandangan-hidup.html
2.
Makna
Cita-Cita
Cita-cita merupakan keinginan,
harapan, dan tujuan manusia atau bisa juga diartikan bahwa Cita-cita adalah
suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya,cita-cita itu adalah
tujuan hidup.Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui
kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya.Keberanian
kita mengambil resiko hari ini bisa jadi menjadi kesuksesan tak terduga di masa
depan kita.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia
yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki
keunikan dan perbedaan antara satu dengan yang lainya. Dari keunikan keunikan
dan perbedaan perbedaan tersebut manusia mempunyai cita cita yang berbeda beda
juga. Setiap manusia yang hidup pasti mempunyai cita-cita yang didambakannya
yang menjadi impian dan tujuan masing masing. Dalam mencapai cita-citanya dan
tujuanya, manusia tidak akan mampu hidup secara individu/sendiri. Dalam segala
aspek, manusia sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan bantuan dan hubungan
dengan manusia yang lain. Manusia hidup secara tolong menolong, saling
membutuhkan.Cita-cita tersebut merupakan keinginan dan tujuan yang ingin
dicapai oeh manusia sebagai sebuah harapan. Dalam mewujudkan cita-citanya
manusia tersebut, pasti terhalang oleh suatu masalah-masalah yang dapat
menggagu dan menghambat terwujudnya dan tercapainya cita-cita tersebut. dari
masalah masalah itu manusia akan mendapatkan banyak hikmah dan pengalaman yang
bisa digunakan dalam kehidupan yang akan datang. Apabila manusia tersebut tidak
belajar pada masalah yang datang, maka proses pencapaian cita-cita akan
berlangsung lama bahkan tidak tercapai sama sekali. Setiap manusia dituntut
berusaha sendiri untuk mencapai cita-cita yang diinginkannya.dari masalah
masalah itu juga akan diuji kesabaran manusia atas apa yang di inginkanya.
selain berusaha secara fisik,manusia juga harus berdoa kepada tuhan yang telah
menciptakan kita . dalam berdoa kita hendaklah berdoa yang baik,dengan agama
dan kepercayaan apa yang kita anut. Semua ini dilakukan agar tercapai antara
keselarasan hidup di dunia maupun di akhirat. Cita cita tidak akan tercapai
kalau kita tidak mau berusaha untuk mencapainya dengan usaha keras. Untuk
menggapai cita-cita, harus diiringi tekad kuat dan tidak mudah untuk menyerah
serta tidak mudah putus asa. Maka manusia dituntut menjadi pribadi yang selalu
berusaha demi tercapainya cita-cita hidup. Manusia haruslah berusaha mencari
peluang-peluang untuk mencapai cita-citanya dan tujuanya demi apa yang dia
inginkan dimasa yang akan datang.Tapi jangan lupa dengan cita-cita setelah kita
mati nanti yaitu masuk surga. Masuk surga pun harus kita perjuangkan selama
kita hidup di dunia karena hidup kita pada dasarnya adalah untuk ibadah dan
merupakan ujian Tuhan kepada kita. Kita mati tidak membawa apa-apa selain amal
ibadah kita.
jadi menurut kesimpulan saya antara manusia,cita-cita dan tuhan sangatlah
terkait dan tidak bisa di pisahkan. manusia sebagai sebagai mahluk sosial
saling membutuhkan dengan yang lainya ,dalam proses perjalanannya manusia pasti
memiliki cita cita dan tujuan . untuk melakukan perwujudan cita cita tersebut
manusia berdoa dan meminta kepada tuhan tapi harus di sertai dengan usaha dan
kerja keras dalam mencapi tujuannya,selama dalam usaha mencapai cita cita pasti
dihadapkan pada haangan dan hambatan,halangan dan hambatan tersebut menjadi
ujian bagi manusia yang akan menjadikan manusia menjadi lebih kuat dalam
menghadapai kehidupan di dunia ini.
3. Hubungan
Manusia dengan Pandangan Hidup
Manusia pada dasarnya diciptakan
memiliki akal budi. Manusia harus bisa berpikir kritis dan ilmiah untuk menentukan
hidupnya dikarenakan manusia harus bisa menentukan mau dibawa kemanakah
hidupnya itu. Setiap manusia memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup itu
bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu
perlu pula dijelaskan apa arti pandangan hidup.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya.
Dengan adanya akal budi manusia dapat menentukan pandangan hidupnya sendiri.
Pandangan hidup juga disebut filsafat hidup yang berarti mencari suatu
kebenaran dan kebenaran itu bisa dicari oleh siapa saja. Jadi pandangan hidup
itu dimiliki oleh tiap golongan manusia baik itu golongan atas maupun golongan
bawah. Pandangan hidup itu adalah dasar untuk membimbing kehidupan manusia itu
sendiri baik menurut jasmani maupun rohani. Pandangan hidup sangat lah
bermanfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri, masyarakat atau bangsan dan
negara. Dalam kehidupan manusia pangdangan hidup berperan penting untuk
memegang teguh pada pendirian dikarenakan pandangan hidup merupakan sebuah
titik tuju sehingga dengan adanya pandangan hidup, manusia jadi berpegang teguh
pada pendiriannya.
Berdasarkan jenisnya, pandangan hidup dapat dibedakan menjadi 3. yaitu:
- Pandangan Hidup yang berasal dari agama. Merupakan pandangan hidup yang
kebenarannya adalah mutlak.
- Pandangan hidup berasal dari ideologi. Merupakan pandangan hidup yang berasal
dari kebudayaan dan norma yang terdapat di wilayah itu atau negara itu sendiri.
- Pandangan hidup yang berasal dari proses merenung. Merupakan pandangan hidup
yang kebenarannya relatif.
Pandangan hidup berbeda dengan cita –cita tetapi bisa dikatakan pandangan hidup
berhubungan erat dengan cita – cita. Pandangan hidup adalah bagian hidup
manusia yang dapat mencerminkan cita – cita.
Didalam tiap pandangan hidup biasanya terdiri dari 4 unsur, unsur – unsur
tersebut adalah :
• Cita – cita
Cita – cita merupakan sebuah angan – angan atau sesuatu yang ingin dicapai atau
diraih. Cita – cita dapat tercapai jika ada suatu usaha untuk meraih impian
itu.
Berikut merupakan faktor yang menentukan dapat tidaknya manusia untuk
mendapatkan cita – cita :
A. Faktor internal atau lebih sering disebut faktor dari dalam. yaitu faktor
yang berasal dari manusia itu sendiri.
B. Kondisi yang dihadapi maksudnya kondisi dari dunia luar untuk mendapatkan
cita – cita itu sendiri.
C. Seberapa tinggi kah cita – cita yang ingin dicapai. Biasanya semangkin
tinggi cita – cita itu semangkin sulit kita untuk mendapatkannya.
• Kebajikan atau Kebaikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada
hakekatnya sama dengan perbuatan moral., perbuatan yang sesuai dengan norma
norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, kare pada kodratnya manusai itu
baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbua
baik.
Kebajikan seseorang dapat dilihat dari 3 sisi. Yaitu : hubungan manusia dengan
dirinya sendiri, hubungan manusia dengan TUHAN, dan hubungan antar sesama.
• Usaha atau Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita cita.
Dikarenakan untuk mencapai segala sesuatu dibutuhkan proses perjuangan dan
usaha. Segala sesuatu tidak mungkin datang begitu saja melainkan butuh kerja
keras usaha, usaha dan perjuangan untuk mendapatkannya.
• Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan ang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau
kekuasaan Tuhan. Rasa percaya diri, untuk mendapatkan itu semua manusia
membutuhkan rasa percaya diri, rasa yakin terhadap dirinya bahwa dia mampu
untuk mendapatkan impiannya. Menurut Prof.Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran
filsafat yang berhubungan dengan kepercayaan, yaitu aliran naturalisme, aliran
intelektualisme, dan aliran gabungan.
Langkah Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana
kita memperlakukan pandangan hu\idup itu tergantung pada orangh yang
bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana tujuan
dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan
sebagainya.
Ada langkah langkah untuk mendapatkan berpandangan hidup yang baik yaitu:
• Mengenal
• Mengerti
• Menghayati
• Meyakini
• Mengabdi
• Mengamankan
sumber
: http://psyche2nest.wordpress.com/2010/11/29/manusia-dan-pandangan-hidup/