INSIDEN
KECIL YANG MEMPERTEMUKANKU DENGAN TEMAN
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup saling
berdampingan, sangat tidak mungkin manusia berdiri sendiri.
Berawal dari sebuah insiden memalukan, aku mengintip
tetangga berenang di kolam balon yang bisa dipompa, sore itu aku sedang golar-goler
di rumah sembari menonton film kartun kemudian terdengar suara ricuh dari rumah
tetangga sebelah dan akupun penasaran ingin melihat ada apa di luar sana. Aku
melangkah menuju pintu depan mendekati dimana suara ricuh itu berasal, ternyata
suara ricuh itu tepat disebelah rumahku dengan rasa penasaran kuberanikan diri
mengintip lewat semak-semak tanaman dan ternyata waaah “gubraak” aku terjatuh!!
Seketika semua mata tertuju padaku….. sakitnya sih ga seberapa tapi malunya itu
loh hahaha.
Lalu aku ditolong oleh tetangga yang belum kukenal,
diolesinya minyak pada jidatku yang benjol akibat terjatuh tadi, akhirnya aku
berkenalan dengan seorang wanita bernama dhika, dan dua orang adiknya yang
bernama dinda dan lingga setelah berkenalan akupun langsung pulang ke rumah.
Esok paginya Dhika dan dua orang adiknya mendatangi
rumahku mengajak bermain sepeda , waktu itu umurku masih 7 tahun dan Dhika ini
berumur 13 tahun, aku memanggilnya dengan “teh dhika’ sedangkan adiknya
kupanggil nama saja, Dinda dan Lingga, kami keliling komplek untuk menikmati
udara pagi, setelah bersepeda kami mampir ke tempat bubur ayam, disana kami
bertemu 2 orang anak yang mukanya tidak asing karena sepertinya mereka juga
tinggal satu komplek dengan kami berempat lalu aku bertanya kepada salah satu
anak tersebut “eh kamu juga tinggal di jalan rafflesia kan ?” dan mereka
menjawab “iya kami tinggal disana”, akupun berkenalan dengan mereka berdua yang
bernama Daehan dan Brama, mereka berdua yang memperkenalkanku dan tetangga
sebelah dengan teman satu komplek yang jumlahnya lumayan banyak yang bernama
yuda, dery, nur, adang, ihsan, tyo, firly, audri, jaka dan iqbal.
Sampai sekarang kami sering berbagi cerita suka dan
duka, saling membantu bila salah satu dari kami sedang kesusahan, dulu kami
juga pernah saling bermusuhan gara-gara hal sepele, kami juga tahu bagaimana
karakter tiap masing-masing karena sudah cukup lama kami berteman tapi memang
seperti itulah sebuah soulmate itu
tercipta lewat sebuah konflik, enta itu konflik yang mengarah ke positif atau
negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar