Perilaku
Konsumen Dalam Pembelian Bakso Di Malang
Kota Malang juga dikenal sebagai kota Bakso selain
kota Apel. Bakso merupakan makanan daging sapi yang dicampur dengan terigu yang
dimasak dengan proses tertentu untuk dikonsumsi. Bakso sangat populer dan digemari
semua kalangan dengan harga yang bervariasi dan terjangkau oleh konsumen.
Tarwotjo et al. (1971) menjelaskan bahwa bakso daging sapi merupakan
sumber protein hewani karena daging sapi mengandung protein yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh manusia. Usaha bakso membutuhkan tenaga kerja mulai dari lokasi penggilingan,
sampai daerah produsen dan pemasaran. Bakso dibuat menggunakan daging segar agar
dihasilkan bakso yang kenyal dan kompak. Bahan baku bakso umumnya berasal dari
daging paha belakang
sapi, akan tetapi dapat juga dibuat dari bagian karkas lainnya.
Dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Asseal,
1992). Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan strategi bauran
pemasaran. Faktor lingkungan terdiri dari faktor budaya, referensi dan kelas
sosial. Strategi bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi.
Faktor internal terdiri dari faktor gagasan dan
karakteristik konsumen. Faktor internal dan eksternal dalam interaksinya dapat
mempengaruhi perilaku konsumen baik secara individual maupun secara bersama-sama.
Konsumen melakukan pembelian tidak terlepas dari
karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk
tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku
pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan
cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
Karakteristik penjualan bakso akan mempengaruhi keputusan membeli. Konsumen
akan menilai mengenai penjual, baik mengenai pelayanan, mudahnya memperoleh
produk dan sikap ramah dari penjual (Tedjakusuma et al., 2001).
Hasil dan Pembahasan
Gambaran umum responden
Hasil survei menunjukkan bahwa usia konsumen yang
mendominasi adalah kelompok usia 16–25 tahun sebanyak 62,5% dan usia 26–35
tahun sebanyak 25,83% (Tabel 1). Kelompok usia ini tergolong usia produktif
sehingga memerlukan kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh dan perlunya
menjaga kesehatan. Konsumen pada usia muda (remaja) dipengaruhi oleh aktifitas
yang ditekuninya, teman-teman, dan penampilan dari generasi tersebut. Usia
responden diatas 45 tahun lebih sedikit dikarenakan pada usia ini seseorang
lebih berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan yaitu lebih memilih
makanan yang terbuat dari sayur-mayur (Kasali, 1998 cit. Hermanianto dan Andayani,
2002).
Usia (tahun) (age (years))
Persentase (percentage)
16
– 25
62,50
26
– 35 25,83
36
– 45 9,17 TABEL 1
46
– 55 1,67
56
– 65 0,83
Jumlah (total) 100,00
Hasil survei
menunjukkan (Tabel 2) bahwa responden perempuan (53,33%) lebih banyak dijumpai
dibanding laki-laki (46,67%) karena perempuan mempunyai kecenderungan senang berkumpul
dan sering secara bersama-sama membeli atau jajan bakso dengan tidak
direncanakan. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian
Hermanianto dan Andayani (2002) yang menjelaskan bahwa pembeli bakso lebih
didominasi kaum perempuan karena perempuan mempunyai kecenderungan lebih senang
berbelanja, mudah terpengaruh oleh emosi dan menyukai jajan atau ngemil. Alasan
ini yang melatarbelakangi wanita sebagai konsumen terbesar bakso sapi.
Jenis kelamin (sex) Persentase
(percentage)
Laki-laki (male) 46,67
Perempuan (female) 53,33 TABEL
2
Jumlah (total)
100,00
Materi dan Metode
Penelitian dilakukan dengan metode survei di Kota
Malang dengan pertimbangan bahwa Kota Malang dikenal sebagai Kota Bakso.
Kelompok sasaran berdasarkan pendidikan yang
ditempuh konsumen menunjukkan bahwa sebanyak 44,17% responden memiliki
pendidikan akhir SMU dan 39,17% responden memiliki pendidikan akhir sarjana
(Tabel 3)
Pendidikan (education) Persentase(percentage)
SD/Sederajat (elementary school) 0,83
SMP/Sederajat (junior high school) 5,83
SMU/Sederajat (senior high school) 44,17 TABEL
3
Akademi/Sederajat
(academy) 10,00
Sarjana (under/graduate school) 39,17
Jumlah (total) 100,00
Data berdasarkan alasan konsumen membeli bakso menunjukkan
bahwa mayoritas konsumen mengkonsumsi bakso karena bukan sebagai makanan utama
(3,33%) tetapi sebagai kuliner, hobi,
makanan
camilan (Tabel 4).
Alasan
mengkonsumsi bakso (reason consuming meatballs) Persentase (percentage)
Makanan utama (the main food) 3,33
Makanan camilan
(snack foods) 31,67
Hobi (hobby) 31,67
Kuliner (culinary) 33,33
Jumlah (total) 100,00
TABEL 4
Hasil survei menunjukkan bahwa harga satu porsi
bakso tersebut adalah sedang (Tabel 5) atau cukup yang berarti tidak terlalu
mahal ataupun tidak terlalu murah, sedangkan bakso tersebut dianggap konsumen
bukan sebagai makanan utama.
Harga (price) Persentase(percentage)
Sangat mahal (very expensive) 3,33
Mahal (expensive) 13,33
Sedang (medium) 57,50
Murah (cheap) 19,17
Sangat murah (very cheap) 6,67
Jumlah (total) 100,00
TABEL 5
Tingkat penghasilan responden sangat berpengaruh
terhadap pembelian produk bakso. Penghasilan yang lebih akan mempengaruhi
kemudahan responden untuk membeli produk tersebut. Hal ini diperkuat dengan
data responden yang memiliki penghasilan Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00
sebanyak 52,50% (Tabel 6) akan membeli produk tersebut lebih mudah karena
menganggap produk tersebut memiliki harga yang relatif terjangkau.
Pendapatan (Rp)
(income (Rp)) Persentase(percentage)
< 500.000 21,67
500.000 –
1.000.000 13,33
1.000.001 –
1.500.000 28,33
1.500.001 –
2.000.000 24,17
> 2.000.000 12,50
Jumlah (total) 100,00
TABEL 6
Tabel 7 memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang
terbentuk merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian bakso
di Malang sebesar 63,76% dan sisanya sebesar 37,14% merupakan faktor-faktor
yang tidak terlalu dipertimbangkan oleh konsumen. Untuk lebih jelasnya akan
dibahas interpretasi tiap faktor dari kedelapan faktor yang terbentuk (Tabel
7).
Kesimpulan
-
Pada
tabel 1 pembeli bakso malang terbanyak adalah perempuan umur 16-25 berstatus
pelajar yang dipengaruhi oleh faktor umur yang masih produktif dan memiliki
waktu luang yang cukup untuk melakukan
aktifitas bersama teman-teman. Sedangkan pada umur 45 tahun keatas mereka lebih
memilih menu makanan demi menjaga kesehatan.
-
Pada
tabel 2 pembeli terbanyak adalah responden perempuan, hal ini disebabkan perempuan
itu senang ngemil, berbelanja.
-
Pada
tabel 3 status pendidikan cukup berpengaruh karena mempunyai pengetahuan yang
lebih tentang kuliner
-
Pada
tabel 4 menurut responden mereka membeli baso itu adalah kuliner, cemilan dan
bukan makanan utama, ada juga konsumen yang membeli baso karena memang hobi
-
Pada
tabel 5 bakso satu porsi di Malang Rp. 5.000,00
hasil survei menunjukkan bahwa harga satu porsi bakso menurut pembeli
harganya cukup terjangkau sehingga konsumen tertarik untuk membeli
-
Pada
tabel 6 pendapatan konsumen juga berpengaruh dalam penjualan bakso dengan
jumlah pendapatan Rp 1 juta-Rp 2 juta cukup terjangkau
-
Pada
tabel 7 pengambilan keputusan konsumen dalam membeli bakso adalah harga, kelas
sosial, kemudahan mencapai lokasi, parkir, tampilan penyajian, kepuasan,
pendapatan dan demografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar