Senin, 20 Oktober 2014

Review Perilaku Pembelian Konsumen Bakso Di Malang

Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Bakso Di Malang
Kota Malang juga dikenal sebagai kota Bakso selain kota Apel. Bakso merupakan makanan daging sapi yang dicampur dengan terigu yang dimasak dengan proses tertentu untuk dikonsumsi. Bakso sangat populer dan digemari semua kalangan dengan harga yang bervariasi dan terjangkau oleh konsumen. Tarwotjo et al. (1971) menjelaskan bahwa bakso daging sapi merupakan sumber protein hewani karena daging sapi mengandung protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Usaha bakso membutuhkan tenaga kerja mulai dari lokasi penggilingan, sampai daerah produsen dan pemasaran. Bakso dibuat menggunakan daging segar agar dihasilkan bakso yang kenyal dan kompak. Bahan baku bakso umumnya berasal dari daging paha belakang sapi, akan tetapi dapat juga dibuat dari bagian karkas lainnya.
Dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Asseal, 1992). Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan strategi bauran pemasaran. Faktor lingkungan terdiri dari faktor budaya, referensi dan kelas sosial. Strategi bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi.
Faktor internal terdiri dari faktor gagasan dan karakteristik konsumen. Faktor internal dan eksternal dalam interaksinya dapat mempengaruhi perilaku konsumen baik secara individual maupun secara bersama-sama.
Konsumen melakukan pembelian tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Karakteristik penjualan bakso akan mempengaruhi keputusan membeli. Konsumen akan menilai mengenai penjual, baik mengenai pelayanan, mudahnya memperoleh produk dan sikap ramah dari penjual (Tedjakusuma et al., 2001).
Hasil dan Pembahasan

Gambaran umum responden
Hasil survei menunjukkan bahwa usia konsumen yang mendominasi adalah kelompok usia 16–25 tahun sebanyak 62,5% dan usia 26–35 tahun sebanyak 25,83% (Tabel 1). Kelompok usia ini tergolong usia produktif sehingga memerlukan kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh dan perlunya menjaga kesehatan. Konsumen pada usia muda (remaja) dipengaruhi oleh aktifitas yang ditekuninya, teman-teman, dan penampilan dari generasi tersebut. Usia responden diatas 45 tahun lebih sedikit dikarenakan pada usia ini seseorang lebih berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan yaitu lebih memilih makanan yang terbuat dari sayur-mayur (Kasali, 1998 cit. Hermanianto dan Andayani, 2002).
Usia (tahun) (age (years))                                       Persentase (percentage)
16 – 25                                                                   62,50
26 – 35                                                                    25,83
36 – 45                                                                    9,17                                         TABEL 1
46 – 55                                                                    1,67
56 – 65                                                                    0,83
Jumlah (total)                                                                          100,00
Hasil survei menunjukkan (Tabel 2) bahwa responden perempuan (53,33%) lebih banyak dijumpai dibanding laki-laki (46,67%) karena perempuan mempunyai kecenderungan senang berkumpul dan sering secara bersama-sama membeli atau jajan bakso dengan tidak direncanakan. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Hermanianto dan Andayani (2002) yang menjelaskan bahwa pembeli bakso lebih didominasi kaum perempuan karena perempuan mempunyai kecenderungan lebih senang berbelanja, mudah terpengaruh oleh emosi dan menyukai jajan atau ngemil. Alasan ini yang melatarbelakangi wanita sebagai konsumen terbesar bakso sapi.
Jenis kelamin (sex)                     Persentase (percentage)
Laki-laki                                   (male) 46,67
Perempuan                                (female) 53,33                                       TABEL 2
Jumlah                                      (total) 100,00

Materi dan Metode

Penelitian dilakukan dengan metode survei di Kota Malang dengan pertimbangan bahwa Kota Malang dikenal sebagai Kota Bakso.

Kelompok sasaran berdasarkan pendidikan yang ditempuh konsumen menunjukkan bahwa sebanyak 44,17% responden memiliki pendidikan akhir SMU dan 39,17% responden memiliki pendidikan akhir sarjana (Tabel 3)

Pendidikan (education)               Persentase(percentage)
SD/Sederajat (elementary school)             0,83
SMP/Sederajat (junior high school)          5,83
SMU/Sederajat (senior high school)         44,17                                        TABEL 3
Akademi/Sederajat (academy)                  10,00
Sarjana (under/graduate school)               39,17
Jumlah (total)                                        100,00

Data berdasarkan alasan konsumen membeli bakso menunjukkan bahwa mayoritas konsumen mengkonsumsi bakso karena bukan sebagai makanan utama (3,33%) tetapi sebagai kuliner, hobi,
makanan camilan (Tabel 4).
Alasan mengkonsumsi bakso (reason consuming meatballs)            Persentase (percentage)
Makanan utama (the main food)                                                               3,33
Makanan camilan (snack foods)                                                                31,67
Hobi (hobby)                                                                                         31,67
Kuliner (culinary)                                                                                  33,33
Jumlah (total)                                                                                        100,00
TABEL 4


Hasil survei menunjukkan bahwa harga satu porsi bakso tersebut adalah sedang (Tabel 5) atau cukup yang berarti tidak terlalu mahal ataupun tidak terlalu murah, sedangkan bakso tersebut dianggap konsumen bukan sebagai makanan utama.

Harga (price)                             Persentase(percentage)
Sangat mahal (very expensive)                  3,33
Mahal (expensive)                                   13,33
Sedang (medium)                                   57,50               
Murah (cheap)                                       19,17
Sangat murah (very cheap)                      6,67
Jumlah (total)                                        100,00

TABEL 5

Tingkat penghasilan responden sangat berpengaruh terhadap pembelian produk bakso. Penghasilan yang lebih akan mempengaruhi kemudahan responden untuk membeli produk tersebut. Hal ini diperkuat dengan data responden yang memiliki penghasilan Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00 sebanyak 52,50% (Tabel 6) akan membeli produk tersebut lebih mudah karena menganggap produk tersebut memiliki harga yang relatif terjangkau.

Pendapatan (Rp) (income (Rp))    Persentase(percentage)
< 500.000                                  21,67
500.000 – 1.000.000                   13,33
1.000.001 – 1.500.000                28,33               
1.500.001 – 2.000.000                24,17
> 2.000.000                               12,50
Jumlah (total)                            100,00

TABEL 6

Tabel 7 memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang terbentuk merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian bakso di Malang sebesar 63,76% dan sisanya sebesar 37,14% merupakan faktor-faktor yang tidak terlalu dipertimbangkan oleh konsumen. Untuk lebih jelasnya akan dibahas interpretasi tiap faktor dari kedelapan faktor yang terbentuk (Tabel 7).
 


 Kesimpulan

-          Pada tabel 1 pembeli bakso malang terbanyak adalah perempuan umur 16-25 berstatus pelajar yang dipengaruhi oleh faktor umur yang masih produktif dan memiliki waktu luang yang  cukup untuk melakukan aktifitas bersama teman-teman. Sedangkan pada umur 45 tahun keatas mereka lebih memilih menu makanan demi menjaga kesehatan.

-          Pada tabel 2 pembeli terbanyak adalah responden perempuan, hal ini disebabkan perempuan itu senang ngemil, berbelanja.

-          Pada tabel 3 status pendidikan cukup berpengaruh karena mempunyai pengetahuan yang lebih tentang kuliner

-          Pada tabel 4 menurut responden mereka membeli baso itu adalah kuliner, cemilan dan bukan makanan utama, ada juga konsumen yang membeli baso karena memang hobi

-          Pada tabel 5 bakso satu porsi di Malang Rp. 5.000,00  hasil survei menunjukkan bahwa harga satu porsi bakso menurut pembeli harganya cukup terjangkau sehingga konsumen tertarik untuk membeli

-          Pada tabel 6 pendapatan konsumen juga berpengaruh dalam penjualan bakso dengan jumlah pendapatan Rp 1 juta-Rp 2 juta cukup terjangkau

-          Pada tabel 7 pengambilan keputusan konsumen dalam membeli bakso adalah harga, kelas sosial, kemudahan mencapai lokasi, parkir, tampilan penyajian, kepuasan, pendapatan dan demografi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar